Janji Praptiningsih adalah organisasi non profit yang tujuan utamanya yaitu membantu dan berbagi kepada sesama
Di Janji Praptiningsih, kami percaya bahwa setiap langkah kebaikan membawa dampak yang luar biasa. Dari cerita kehidupan yang menginspirasi hingga aksi nyata dalam membantu sesama, kami berusaha menjadi contoh yang menyinari jalan bagi orang lain. Dengan hati yang terbuka dan semangat yang membara, kami mengundang Anda untuk memahami lebih dalam tentang perjalanan kami, dan bergabunglah dalam mengembangkan kebaikan yang tiada henti bersama-sama.
Muhammad Izzat Aulia, lahir di Jakarta pada 7 April 2003, adalah anak kedua dari Almh. Yulis Praptiningsih. Terinspirasi oleh warisan kebaikan ibunya, Izzat mendirikan NGO Janji Praptiningsih untuk melanjutkan misi mulia berbagi dan menolong sesama. Dengan dukungan keluarga dan semangat yang tak kenal lelah, ia mengembangkan organisasi ini untuk memberikan dampak positif luas di masyarakat.
Pada 21 Juli 2021, Muhammad Izzat Aulia dan keluarganya merasakan duka yang mendalam atas kepergian Ibunda Yulis Praptiningsih Soeprapto, yang akrab dipanggil "Bu Ulis". Bu Ulis dikenal sebagai wanita yang selalu menerangi kehidupan orang-orang di sekitarnya dengan senyuman yang tulus. Meski seringkali merasakan kesedihan dan kebingungan menyusul kematian ayahandanya, Pak Prapto, yang juga merupakan pahlawan dalam hidupnya, Bu Ulis tetap dicintai banyak orang karena kedermawanannya. Izzat percaya bahwa dengan mendirikan Janji Praptiningsih, ia bisa menyembuhkan luka melalui kegiatan membantu dan menolong sesama, mengikuti jejak kedua orangtuanya.
"Terkadang, kelimpahan datang dari ketidakberadaan," menggambarkan kehidupan H. Soeprapto Soeparno, ayah dari Yulis Praptiningsih, yang memulai hidupnya di Muntok, Bangka Belitung, Indonesia, dalam kondisi sederhana. Dikenal sebagai Pak Prapto, ia adalah sosok penuh kasih dan peduli, berdedikasi untuk membantu dan berbagi dengan lingkungan sekitarnya. Karakternya yang hangat dan dermawan tercermin dalam pendiriannya terhadap "Taman Yatuna Soeprapto Soeparno" di Jakarta Timur, yang mendukung anak-anak yatim piatu, tunanetra, dan ibu-ibu janda yang membutuhkan. Pak Prapto menunjukkan bagaimana visi besar dan sifat positif dapat merubah dunia menjadi lebih baik.
Di Janji Praptiningsih, kami terinspirasi oleh filosofi bahwa "Mimpi Terburuk Bisa Menjadi Masa Depan Terbaik." Kami yakin bahwa setiap kesulitan dan kegagalan menyimpan pelajaran berharga yang bisa membentuk masa depan yang lebih cerah. Melihat tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang, kami berkomitmen untuk mengubah hambatan menjadi peluang. Dengan tekad kuat dan semangat tak tergoyahkan, kami berusaha mewujudkan visi kami dan mengubah mimpi-mimpi besar menjadi realitas, dengan keyakinan bahwa setiap kegelapan pasti diikuti oleh cahaya yang membawa harapan dan kemungkinan tak terbatas untuk masa depan yang lebih baik.